Senin, 29 Maret 2010

Perangko (Universitas Surabaya Kampus Hijau)

Sejarah Prangko

Prangko merupakan benda berharga yang memiliki fungsi utama sebagai tanda pelunasan porto dan biaya pos. Namun berbagai gambar yang menarik pada sebuah prangko bisa menjadi sarana untuk menyampaikan pesan mengenai berbagai kepentingan masyarakat, pesan moral, menggambarkan keindahan alam, dan juga menggambarkan sejarah. Sebelum prangko ada, biaya pengiriman surat masih dilakukan dengan membayar secara tunai. Namun dengan adanya prangko, setiap orang bisa mengirim surat dengan menggunakan prangko yang sesuai dengan biaya pengiriman surat. Mari kita lihat sejarah singkat prangko.


1680

William Dockwradi dari Inggris membuat prangko pertama yang dicap dengan tanda pos segitiga bergaris ganda dengan tulisan "PENNY POST PAID" Namun penemuan ini ditentang oleh para kurir dari perusahaan pos lain karena dianggap sebagai pelanggaran monopoli.

6 Mei 1840
Inggris mulai memelopori penggunaan prangko dengan menjual prangko berperekat pertama di dunia yang terkenal dengan nama "Penny Black".

1843
Brasil menjadi negeri kedua setelah Inggris dalam menerbitkan prangko berperekat yang berlaku secara nasional. Kemudian negara-negara lain mulai mengikuti dengan menggunakan prangko untuk pengiriman surat di dalam negeri.

1 April 1864
Prangko pertama terbit di kawasan Indonesia di bawah pemerintahan Hindia Belanda. Prangko ini berwarna merah dan menampilkan gambar Raja Willem III dari Belanda. Prangko ini memiliki nilai 10 sen.

1943
Setelah Belanda menyerah kepada Jepang, maka Jepang menerbitkan prangko dengan gambar bola dunia disertai peta Kekaisaran Jepang maupun gambar lainnya.

1946
Prangko pertama dicetak oleh Pemerintah Republik Indonesia di Jakarta yaitu "Memperingati Setengah Tahun Merdeka".

Dalam sejarah prangko, untuk memudahkan pengiriman surat ke luar negeri, suatu persatuan pos seluas dunia dikembangkan. Saat ini, kegiatan surat-menyurat diawasi oleh sebuah badan khusus PBB yaitu Persatuan Pos Universal (Universal Postal Union), yang berkantor pusat di Bern, Swiss.

1 komentar:

Universitas Surabaya Kampus Hijau

 
Increase Page Rank


Pasang Iklan Gratis